Tempat dan Tanggal Laporan Karya Budaya
Tempat : Desa Cigadog, Kec. Cikelet, Kab.Garut
Tanggal : 21 September 2013
Sejarah Singkat Karya budaya
Calung adalah Alat Musik Sunda yang merupakan prototipe (purwarupa) dari Angklung. Berbeda dengan Angklung yang dimainkan dengan cara digoyangkan, cara menabuh Calung adalah dengan memukul batang (wilahan, bilah) dari ruas-ruas (tabung bambu) yang tersusun menurut titi laras (tangga nada) pentatonik (da-mi-na-ti-la). Jenis bambu untuk pembuatan Calung kebanyakan dari awi wulung (bambu hitam), namun ada pula yang dibuat dari awi temen (bambu yang berwarna putih). Ada dua jenis Calung yaitu Calung Rantay dan Calung Jingjing.
Kategori Karya budaya
seni pertunjukan, termasuk seni visual, seni teater, seni suara, seni tari, seni musik, film
Deskripsi Singkat Karya budaya yang dilaporkan saat ini
Calung adalah jenis alat musik yang sudah lama dikenal oleh masyarakat Sunda, Jenis Calung yang sekarang berkembang dan dikenal secara umum yaitu Calung Jinjing berbentuk deretan bambu bernada yang disatukan dengan sebilah kecil bambu (paniir) yang terdiri atas empat atau lima buah. Cara memainkannya dipukul dengan tangan kanan memakai pemukul, dan tangan kiri menjinjing/memegang alat musik tersebut, sedangkan teknik menabuhnya antara lain dimelodi, dikeleter, dikemprang, dikempyung, diraeh, dirincik, dirangkep (diracek), salancar, kotrek dan solorok.
Calung menjadi popular ketika para Mahasiswa Universitas Padjadjaran (UNPAD) yang tergabung dalam Departemen Kesenian Dewan Mahasiswa (Lembaga Kesenian UNPAD) mengembangkan bentuk calung ini melalui kreativitasnya pada Tahun 1961. Menurut salah seorang perintisnya, Ekik Barkah (almarhum) pengkemasan Calung Jinjing dengan pertunjukannya diilhami oleh bentuk permainan pada pertunjukan Reog yang memadukan unsur tabuh, gerak dan lagu. Tahun 1963 bentuk permainan dan tabuh Calung lebih dikembangkan lagi oleh Studiklub Teater Bandung (STB) dan antara tahun 1964 - 1965 calung lebih dimasyarakatkan lagi sebagai seni pertunjukan yang bersifat hiburan serta media informasi , di antaranya dipopulerkan oleh Grup Calung SMAN 4 Bandung. Perkembangan selanjutnya bermunculan grup calung lainnya, dengan penambahan beberapa alat musik, misalnya kosrek, kacapi, piul (biola) dan bahkan ada yang melengkapi dengan keyboard dan gitar serta unsur vokal menjadi sangat dominan, sehingga banyak bermunculan Vokalis Calung terkenal, seperti Adang Cengos, Hendarso dan lain-lain.
Kondisi Karya budaya Saat ini
Masih bertahan
Upaya Pelestarian/Promosi Karya budaya selama ini
Belum ada upaya untuk pelestarian/promosi karya budaya ybs
Menurut guru/maestro, komunitas atau perseorangan pemangku karya budaya, bagaimana cara-cara terbaik (Best Practices) untuk melestarikan dan mengembangkan karya budaya yang bersangkutan?
Kesenian Calung agar sering dipentaskan dalam acara-acara resmi Pemerintahan supaya Calung lebih memasyarakat.