NAMA OBYEK : Curug Orok
JENIS OBYEK : Wisata Alam/Wisata Agro
LOKASI :
- Desa/Kecamatan : Cikandang
- Kecamatan : Cikajang
- Kabupaten : Garut
- Jarak dari ibu kota : 27 Km
KONDISI OBYEK
- Luas Lokasi : 3 Ha
- Aksesibilitas : Sudah dilayanai oleh angkutan kota
kualitas jalan baik, lebar jalan memadai dan tidak berlubang, dan kemudian melewati jalan akses setapak sejauh 200 m yang berbentuk foot trail dengan lapisan permukaan tanah berpasir.
- Prasarana : Tersedianya jalan menuju ke lokasi obyek
Untuk mencapai ke obyek ini dapat menggunakan angkutan perkotaan trayek Garut – Pakenjeng atau Bungbulang atau dapat menggunakan ojeg dari Cikajang.
- Sarana yang ada : MCK, Area camping, alat transfortasi, kios makan dan
jajanan
- Operasional : Operasional
PROFIL DAN POTENSI OBYEK
Curug Orok mempunyai ketinggian 20 m dan sumber airnya berasal dari mata air di wilayah perkebunan Cikajang. Letak air terjun ini berada pada ketinggian 987 m dpl dengan reka bentuk alam berlembah disertai kemiringan lahan yang curam, sehingga setiap sudut penuh dengan pemandangan alam yang indah. Suhu di daerah ini sangat sejuk berkisar antara 18°-21° C sehingga sangat mendukung untuk kegiatan usaha pariwisata dengan luas obyek wisatanya sekitar 1,5 Ha. Yang status kepemilikannya adalah tanah negara yang dikelola oleh Perhutani dan PTP Nusantara VIII.
Dongeng yang melatar belakangi nama air terjun ini adalah bersumber dari cerita pada zaman dulu. Dongeng itu menceritakan bahwa pada zaman dahulu kala terdapat buruh pemetik teh yang cantik, karena kecantikannya maka semua laki-laki tertarik kepadanya termasuk mandor perkebunan . Karena cinta sang mandor di tolak oleh gadis itu, maka sang mandor memperkosanya yang menyebabkan gadis itu hamil. Ketika kemahilannya diceritakan kepada mandor tersebut ternyata sang mandor menolak bertanggung jawab. Akhirnya buruh pemetik teh tersebut melahirkan, karena malu maka bayi yang baru dilahirkan tersebut di buang ke sebuah Curug,yang kini diberi nama Curug Orok.
LATAR BELAKANG
Aktivitas yang dapat dilakukan di Curug Orok antara lain menikmati pemandangan alam. Kawasan ini sudah dikelola secara baik meskipun masih kelemahannya terutama dalam pengelolaannya.
Masalah yang utama berkaitan dengan aksesilibitas menuju ODTW adalah kendaraan dari Garut ke ODTW yang relatif jarang. Untuk lebih menarik para wisatawan harus adanya sarana transportasi yang khusus melayani wisatawan dari Cikajang ke ODTW, dimana selama perjalanan dapat melihat berbagai pemandangan perkebunan.
Adapun kondisi selama musim penghujan air curug orok keruh dan perjalanan menuju ke lokasi sangat licin sedangkan pada musim kemarau airnya sangat jernih
Perkembangan Curug Orok dapat berjalan lebih terarah dan berkesinambungan. Meski demikian perkembangan Curug Orok masih menghadapi berbagai hambatan di antaranya :
Anggaran untuk Curug Orok yang masih terbatas
Untuk pembangunan prasarana dan sarana Curug Orok diperlukan modal besar. Modal swasta hanya berperan sebagai pelengkap. Pembangunan prasarana dan sarana yang membutuhkan dana besar diharapkan dilakukan oleh pemerintah.
Tenaga terampil dan ahli kurang
Dalam pengembangan Curug Orok tenaga terampil dan ahli masih kurang.
Partisipasi masyarakat
Masih kurangnya partisipasi memasyarakat dalam pengembangan pariwisata hal ini dapat dilihat dari kurangnya kesadaran masyarakat dan pemahamam tentang sadar wisata serta manfaat yang dapat diperoleh
TUJUAN
- Menyediakan lokasi bagi pengembangan rekreasi dan wisata alam
- Tersedianya sarana prasarana wisata yang memadai
- Mendorong permbangunan pedesaan di sekitar lokasi obyek
- Pemberdayaan masyarakat setempat melalui penciptaan lapangan kerja dan perluasan berusaha bagi masyarakat sekitarnya
- Meningkatkan kunjungan wisatawan dalam upaya menunjang Peningkatan PAD Kabupaten Garut
KESIAPAN
- Kerangka Acuan Kerja : Ada
- Study Kelayakan : Belum Ada
- AMDAL : Ada
- Site Plan : Ada
- Studi Pengembangan : Ada
USULAN BANTUAN TEKNIK
- HIBAH (Grant)
BANTUAN TEKNIK DIPERUNTUKAN
- Penyusunan Studi Kelayakan
- Pemberdayaan Masyarakat melalui usaha penyuluhan dan pembinaan agar masyarakat sadar wisata dan sekaligus meningkatkan kulitas kegiatan pariwisata dan kebudayaan.
- Pembangunan sarana prasarana dan fasilitas penunjang obyek wisata