Artikel Blog

DEGUNG

Tempat dan Tanggal Laporan Karya Budaya

Tempat  : Desa Pameungpeuk, Kec.Pameungpeuk, Kab.Garut

Tanggal :   25 September  2013
Sejarah Singkat Karya budaya 

Degung merupakan nama gamelan dalam karawitan Sunda, terbuat dari perunggu atau besi. Waditra degung sebelum dilengkapi dengan sinden atau juru kawih terdiri dari Bonang, Cempres, Jenglong, Kendang, Suling, dan Gong.Setelah memakai juru kawih waditranya ditambah gambang, saron I jeung saron II. Lagu-lagu tradisi antara lain: Celeng Mogok, Beber Layar, Bima Mobos, dan Manintin. Dewasa ini kesenian degung seringkali dipentaskan di acara perkawinan
Kategori Karya budaya 

seni pertunjukan, termasuk  seni visual, seni teater, seni suara, seni tari, seni  musik, film
Deskripsi Singkat Karya budaya yang dilaporkan saat ini

Degung merupakan salah satu gamelan khas dan asli hasil kreativitas masyarakat Sunda. Gamelan yang kini jumlahnya telah berkembang dengan pesat, diperkirakan awal perkembangannya sekitar akhir abad ke-18/awal abad ke-19. Dugaan-dugaan masyarakat Sunda yang mengatakan bahwa degung merupakan musik kerajaan atau kadaleman dihubungkan pula dengan kirata basa, yaitu bahwa kata “degung” berasal dari kata "ngadeg" (berdiri) dan “agung” (megah) atau “pangagung” (menak; bangsawan), yang mengandung pengertian bahwa kesenian ini digunakan bagi kemegahan (keagungan) martabat bangsawan. E. Sutisna, salah seorang nayaga Degung Parahyangan, menghubungkan kata “degung” dikarenakan gamelan ini dulu hanya dimiliki oleh para pangagung (bupati). Dalam literatur istilah “degung” pertama kali muncul tahun 1879, yaitu dalam kamus susunan H.J. Oosting. Kata "De gong" (gamelan, bahasa Belanda) dalam kamus ini mengandung pengertian “penclon-penclon yang digantung”.
Kondisi Karya budaya Saat ini

Masih bertahan
Upaya Pelestarian/Promosi Karya budaya selama ini 

Belum ada upaya untuk pelestarian/promosi karya budaya ybs.
Menurut guru/maestro, komunitas atau perseorangan pemangku karya budaya,   bagaimana cara-cara terbaik (Best Practices) untuk melestarikan dan mengembangkan karya budaya yang bersangkutan? 

-Agar kesenian degung lebih banyak ditampilkan lagi dalam acara-acara resmi, terutama yang diselenggarakan pemerintah.

-Kesenian degung menjadi mata pelajaran dalam mulok seni dan budaya.