Artikel Blog

GATRIK

Tempat dan Tanggal Laporan Karya Budaya

Tempat: Kp. Dukuh, Desa Ciroyom, Kec. Cikelet, Kab. Garut

Tanggal:  18  September  2013

Sejarah Singkat Karya budaya

Gatrik adalah suatu permainan anak tradisional yang tetap di lestarikan di kampung adat dukuh, permaianan anak ini dimainkan dengan menggunakan baha dari bambu, permainan ini bisa dimainkan secara perorangan atau kelompok/group.

Kategori Karya budaya

tradisi dan ekspresi lisan, termasuk bahasa sebagai wahana warisan budaya tak benda, termasuk cerita rakyat, naskah kuno, permainan tradisional

Deskripsi Singkat Karya budaya yang dilaporkan saat ini

Permaianan Gatrik dimainkan dengan menggunakan bahan dari bambu, permainan ini bisa dimainkan secara perorangan atau kelompok/group. Permainan ini merupakan permainan yang sangat digemari di Kampung Dukuh, pada saat cuaca cerah anak-anak sering bermain baik dengan cara berkelompok/beregu  maupun perseorangan.

Cara bermain permainan Gatrik Sebagai berikut :

  • dibuat arena bermain dengan lebar 1 m  x 5 m atau sesuai kesepakatan;
  • bahan bambu diameter sekitar 2 cm dibuat sebagai alat pemukul dengan panjang sekitar 45 cm s/d 60 cm, dan bambu yang dipukul sekitar 20 cm;
  • Permainan secara berkelompok atau perseorangan, caranya sebelum bermain dilakukan penentuan pemain pertama dengan cara diundi atau dengan  Suit, yang menang bisa bermain duluan, jika berkelompok maka ditentukan kelompoknya terlebih dahulu;
  • Selanjutnya permainan dimulai, bamboo kecil yang akan di pukul di taroh di atas 2 bata yang telah ditentukan letaknya, kemudian bamboo kecil tersebut dicungkel k eats lalu dipukul ke depan, apabila bamboo kecil tersebut keluar dari area maka dapat diulang sampai 3 kali , bila sampai 3 x masih keluar area maka pemain terbut dinyatakan mati dan dig anti pemain berikutnya sesuai urutan yang tellah disepakati tadi.
  • Bila bambu kecil tidak sampai pad batas yang telah ditentukan akan tetapi masih dalam area maka bambu tersebut “di koeer”  (bambu tersebut didesak maju dengan alat bambu pemukul dengan cara membelakanginya hingga sampai di garis akhir yang telah ditentukan)

Permainan ini juga dijadikan wahana pendidikan  bagi anak-anak untuk melatih kerjasama yang baik diantara mereka, sampai saat ini permainan ini masih dilestarikan di Kampung Adat Dukuh.

Kondisi Karya budaya Saat ini

Masih bertahan

Upaya Pelestarian/Promosi Karya budaya selama ini

Promosi langsung, promosi lisan (mulut ke mulut)

Pertunjukan seni, pameran, peragaan/ demonstrasi

Menurut guru/maestro, komunitas atau perseorangan pemangku karya budaya, bagaimana cara-cara terbaik (Best Practices) untuk melestarikan dan mengembangkan karya budaya yang bersangkutan?

Agar keberadaan Seni Permainan Anak Tradisional “GATRIK” tetap dilestarikan/dipertahankan  di Kampung Keramat Dukuh