Tempat dan Tanggal Laporan Karya Budaya
Tempat : Desa Mekarmukti,Kec.Talegong,Kab.Garut
Tanggal : September 2013
Sejarah Singkat Karya budaya
Hamerang jenis makanan kudapan (camilan), diambil dari nama pohon dan daun hamerang. Daun hamerang yang sudah kering (bhs. Sunda: kalakay) dicelupkan ke dalam air nira yang sedang dimasak pada saat hampir jadi gula (cipeueut).
Kategori Karya budaya
kemahiran kerajinan tradisional, termasuk seni lukis, seni pahat/ukir, arsitektur tradisional, pakaian tradisional, aksesoris tradisional, makanan/ minuman tradisional, moda transportasi tradisional.
Deskripsi Singkat Karya budaya yang dilaporkan saat ini
Hamerang nama jenis pepohonan. Daunnya sering diambil untuk makan ternak domba atau kambing. Oleh warga, daun hamerang yang sudah kering (kalakay) kerap dijadikan sebagai kudapan (camilan). Cara membuatnya ketika sedang membuat gula kawung, kalakay daun hamerang setelah dicuci dicelupkan pada air nira (lahang, legen) yang sedang dalam keadaan hamper menjadi gula (cipeueut). Setelah dicelupkan kemudian diangkat, air nira yang menempel di daun hamerang dibiarkan membuka. Biasanya dimakan pada saat hangat-hangat kuku. Makanan ini bisa tahan lama, biasnya disimpan di stoples dan ditutup rapat-rapat
Kondisi Karya budaya Saat ini
Terancam Punah
Upaya Pelestarian/Promosi Karya budaya selama ini
Belum ada upaya untuk pelestarian/promosi karya budaya ybs
Menurut guru/maestro, komunitas atau perseorangan pemangku karya budaya, bagaimana cara-cara terbaik (Best Practices) untuk melestarikan dan mengembangkan karya budaya yang bersangkutan?
Hamerang harus diupayakan agar menjadi kuliner yang dikenal di masyarakat luas, sehingga dapat menjadi mata pencaharian.