Tempat dan Tanggal Laporan Karya Budaya
Tempat : Desa Mancagahar, Kec. Pameungpeuk, Kab.Garut
Tanggal : 23 September 2013
Sejarah Singkat Karya budaya
Putra Prabu Siliwangi dari Subanglarang, Cakrabuana (sering disebut Kean Santang), Larasantang dan Jaya Sagara meninggalkan Pajajaran karena ingin memperdalam agama Islam. Di perjalanan singgah di pantai selatan yang sekarang berada di wilayah Kabupaten Garut. Ketika sedang beristirahat, Cakrabuana dan Larasantang mendengar suara tangisan bayi. Ketika dicari-cari ternyata yang menangis itu seokor anak heulang (elang) yang jatuh dari sarangnya (Bhs Sunda: sayang). Oleh Larasantang, anak heulang yang belum bisa terbang itu diletakan lagi pada sarangnya, dan nama pantainya kemudian dinamakan Sayangheulang.
Kategori Karya budaya
tradisi dan ekspresi lisan, termasuk bahasa sebagai wahana warisan budaya tak benda, termasuk cerita rakyat, naskah kuno, permainan tradisional
pengetahuan dan kebiasaan perilaku mengenai alam dan semesta, termasuk pengetahuan tradisional, kearifan lokal, pengobatan tradisional
Deskripsi Singkat Karya budaya yang dilaporkan saat ini
Legenda Sayangheulang ini merupakan asal-usul nama pesisir (pantai) di Desa Mancagahar, Kecamatan Pameungpeuk. Nama Sayangheulang berkaitan dengan berkelananya putra Prabu Siliwangi dari Subanglarang, Cakrabuana (sering disebut Kean Santang), Larasantang, dan Jaya Segara. Mereka meninggalkan Pajajaran (sekarang Bogor) karena ingin memperdalam agama Islam. Di perjalanan singgah di pantai selatan yang sekarang berada di wilayah Kabupaten Garut. Ketika sedang beristirahat, Cakrabuana, Larasantang dan Jaya Sagara mendengar suara tangisan bayi. Ketika dicari-cari ternyata yang menangis itu seekor anak heulang (elang) yang jatuh dari sarangnya (Bhs Sunda: sayang). Oleh Larasantang, anak heulang yang belum bisa terbang itu diletakan lagi pada sarangnya, dan nama pantainya kemudian dinamakan Sayangheulang hingga sekarang. Larasantang, menggambarkan kasih sayang seorang perempuan terhadap anak.
Kondisi Karya budaya Saat ini
Masih bertahan
Upaya Pelestarian/Promosi Karya budaya selama ini
- Belum ada upaya untuk pelestarian/promosi karya budaya ybs.
Menurut guru/maestro, komunitas atau perseorangan pemangku karya budaya, bagaimana cara-cara terbaik (Best Practices) untuk melestarikan dan mengembangkan karya budaya yang bersangkutan?
Generasi muda banyak yang tidak mengetahui Legenda Sayangheulang, untuk itu perlu dibukukan dan menjadi bacaan anak-anak.