Tempat dan Tanggal Laporan Karya Budaya
Tempat: Kp. Dukuh, Desa Ciroyom, Kec. Cikelet, Kab. Garut
Tanggal: 18 September 2013
Sejarah Singkat Karya budaya
Opak terbuat dari bahan beras ketan pilihan, cara membuat Opak sebagai berikut :
- beras ketan pilihan dibersihkan dengan lalu air simpan seharian biar mengembang, sesudah mengembang lalu dimasak seperti memasak nasi memakai aseupan sampai matang. Sementara itu siapkan santan dan dididihkan sampai berwana keminyak-minyakan atau di sebut keletik burung;
- sesudah itu santan yang sudah di siapkan dan ketan yang matang masukan kedalam jubleg tempat menumbuk, tumbuk sampai halus sudah halus siap di cetak disebut dileak sudah dileak dibereskan ditempat/ayakan besar, terus di jemur sampai kering;
- setelah kering dimasak lagi di atas api atau di beuleum pake gagapat dari bambu sampai warna menjadi kekuning-kuningan itu berarti sudah matang dan siap untuk di hidangkan
Kategori Karya budaya
kemahiran kerajinan tradisional, termasuk seni lukis, seni pahat/ukir, arsitektur tradisional, pakaian tradisional, aksesoris tradisional, makanan/ minuman tradisional, moda transportasi tradisional.
Deskripsi Singkat Karya budaya yang dilaporkan saat ini
Sampai saat ini , “Opak” masih dijajdikan sebagai suguhan yang selalu ada pada satiap hajatan atau acara lain di masyrakat Kampung Adat Dukuh. Makanan “Opak” sebagai makanan warisan leluhur masih dipertahankan serta dilestarikan bahkan dikembangkan dengan dibuat berbagai bentuk dan rasa.
Opak terbuat dari bahan beras ketan yang pilihan lalu dibersihkan dengan air simpan seharian biar mengembang, sudah mengembang lalu masak seperti memasak nasi memakai aseupan. Sudah masak siapkan santan, yang sudah dididihkan sampai berwana keminyak-minyakan atau di sebut keletik burung sesudah itu santan yang sudah di siapkan ketan yang matang masukan kedalam jubleg tempat menumbuk, tumbuk sampai halus sudah halus siap di cetak disebut dileak sudah dileak dibereskan ditempat/ayakan besar. Terus di jemur sampai kering, sudah kering dimasak lagi di atas api atau di beuleum pake gagapat dari bambu sudah warna kekuning-kuningan itu berarti sudah matangng. Ya siap untuk di hidangkan
Kondisi Karya budaya Saat ini
Masih bertahan
Upaya Pelestarian/Promosi Karya budaya selama ini
Promosi langsung, promosi lisan (mulut ke mulut)
Menurut guru/maestro, komunitas atau perseorangan pemangku karya budaya, bagaimana cara-cara terbaik (Best Practices) untuk melestarikan dan mengembangkan karya budaya yang bersangkutan?
Agar keberadaan Makanan Tradisional “Opak” tetap dilestarikan/dipertahankan di Kampung Keramat Dukuh