Pimpinan : Opo Saprudin Gita
Kp. Ciburuy Desa Margawati Kelurahan Margawati Kecamatan Garut Kota
Kabupaten Garut
Di Desa Margawati tepatnya di Kecamatan Garut Kota ada satu jenis kesenian tradisional yang bernama rampak kohkol Tumbuh dan berkembangnya Kohkol (kentungan) adalah sebagai alat komunikasi untuk memberitahukan kepada masyarakat, khususnya para muslim (penganut agama Isalam) tentang waktu sholat wajib (subuh, dluhur, ashar, magrib, dan isya).
Selain itu bunyi Kohkol juga dipergunakan untuk komunikasi (pemberitahuan) berbagai kejadian di masyarakat. Misalnya :
- Kematian x x x x………
- Kebakaran xxxxx xxxxx xxxxx…..
- Sakit Keras xx xx xx………………..
- Pencurian xxxxxxxxxxxxx………
- Melahirkan x xxx x xxx……………..
Dan lain-lain
Ada satu nama yang sangat erat kaitannya dengan tumbuh dan berkembangnya kesenian Rampak Kohkol ini, yaitu Bapak Usup (Alm). Ia adalah seorang tokoh masyarakat Desa Margawati pada waktu itu yang juga seorang seniman. Tahun 1976 Bapak Usup melihat kondisi alam Desa margawati yang cukup kaya dengan tumbuhnya pohon Bambu yang hampir setiap rumah mempunyai lahan Pohon bambu. Ia mempunyai inisiatif agar tiap rumah menyedakan Kohkol untuk menjalin komunikasi antar warga yang letak rumahnya saling berjauhan.
Sebagai orang yang berjiwa seni, ia melihat bahwa bunyi-bunyian yang dihasilkan oleh kohkol dan atau bedug dapat dikembangkan sehingga sesuatu yang “baru”. Pemikiran itu akhirnya membuahkan satu jenis kesenian yang kemudian dikenal sebagai “rampak kohkol”. Kesenian yang diciptakannya itu kemudian diajarkan kepada masyarakat terutama Bapak Opo sebagai penerus seni Rampak Kohkol.
Dahulu Peralatan kesenian yang disebut sebagai rampak kohkol ini hanya terdiri dari beberapa Kohkol yang berukuran sama. Namun saat ini dikembangkan berragam ukuran.
Pemain rampak kohkol dahulu dimainkan hanya oleh kaum wanita saja dan rata rata usianya dari 30 tahun ke atas, dengan busana kemeja warna putih dan celana panjang warna hitam serta memakai ikat kepala dan selempang berwarna merah dan memakai alas kaki sepatu kelinci warna putih. Sekarang peralatan Seni Rampak Kohkol dikembangkan dengan penambahan waditra lain yang masih terbuat dari Bambu, antara lain : ada Kohkol dengan ukuran besar sebagai Bass, kohkol yang disesuaikan dengan nada sebagai melodi, dan lain-lain.
Lagu khas Seni Rampak Kohkol ini kebanyakan lagu-lagu Sisindiran antara lain adalah Lagu Abdi Rakyat Margawati, syairnya berbunyi :
Abdi Rakyat Margawati
Kacamatan Garut Kota
Nyambut Hari Proklamasi
Nembongkeun partisipasi
Seni Kohkol tina awi
Ciri khasna Margawati
Warisan ti nini aki
Anu wajib dipupusti
Dan seterusnya…..
Pementasan Kesenian tradisional rampak kohkol dipegergelarkan (dipentaskan) pada berbagai kesempatan, seperti: memeriahkan Hari jadi Kabupaten Garut, acara hajatan (perkawinan dan atau khitanan), atau pada perayaan Hari Kemerdekaan RI (17 Agustusan).
Seni sebagai ekspresi jiwa manusia sudah barang mengandung nilai estetika, termasuk kesenian tradisional rampak kohkol yang ditumbuh-kembangkan oleh masyarakat Margawati. Namun demikian, jika dicermati secara mendalam rampak kohkol tidak hanya mengandung nilai esteika semata, tetapi ada nilai-nilai lain yang pada gilirannya dapat dijadikan sebagai acuan dalam kehidupan sehari-hari bagi masyarakat pendukungnya. Nilai-nilai itu antara lain adalah kerjasama, kekompakan, ketertiban, ketekunan, dan kerja keras. Nilai kerjasama terlihat dari adanya kebersamaan dalam melestarikan warisan budaya para pendahulunya. Dalam hal ini adalah rampak kohkol. Nilai kekompakan dan ketertiban tercermin dalam suatu pementasan yang dapat berjalan secara lancar. Nilai kerja keras dan ketekunan tidak hanya tercermin dari penguasaan dan teknik pemukulan kohkol.