Artikel Blog

Situs Kampung Pulo

NAMA OBYEK               : Situs Kampung Pulo

JENIS OBYEK                 : Wisata Budaya

LOKASI                           :

  • Alamat                        : Kmp. Jangkurang
  • Desa/Kecamatan         : Cangkuang
  • Kecamatan                  : Leles
  • Kabupaten                   : Garut
  • Jarak dari ibu kota      : 17 Km

KONDISI OBYEK

  • Luas Lokasi                : 24 Ha
  • Aksesibilitas               : Sudah dilayanai oleh angkutan kota

Kondisi jalan menuju obyek wisata bagus beraspal dengan lebar 2 meter yang cukup dilewati berbagai kendaraan

  • Prasarana                     : Tersedianya jalan menuju ke lokasi obyek

Lokasi obyek ini bisa ditempuh dengan naik kendaraan umum atau bus dari Bandung – Garut dengan tariff Rp.10.000. Dari Garut menuju Kecamatan Leles terdapat angkutan umum. Jalan menuju Kampung Pulo dari  jalan rata Bandung – Garut berjarak 3 Km, dengan kondisi beraspal dan dapat dilalui kendaraan tradisional delman. Untuk dapat menyeberang menuju Kampung Pulo dapat menggunakan rakit.

  • Sarana yang ada          : Akomodasi dan rumah makan, rakit, gazebo, pos tiketing,

                                                  MCK,Shelter, Mushola, Museum

  • Operasional     : Operasional

PROFIL DAN POTENSI OBYEK

Kampung Pulo merupakan perkampungan yang terdapat di dalam pulau di tengah kawasan Situ Cangkuang. Secara administrative Kampung Pulo terletak di Desa Cangkuang, Kecamatan Leles. Kondisi lingkungan di kawasan ini cukup baik,  kebersihan cukup terjaga dan bentang alam yang asri

Tingkat visabilitas di kawasan ini tergolong cukup bebas dengan tingkat kebisingan yang rendah. Aktivitas yang dapat dilakukan di Kampung Pulo ini adalah mempelajari sejarah dan budaya masyarakat setempat.

Menurut cerita rakyat, masyarakat Kampung Pulo dulunya beragama Hindu, lalu ketika Embah Dalem Arif Muhammad terpaksa harus mundur karena mengalami kekalahan pada penyerangan terhadap Belanda beliau singgah di daerah ini. Karena kekalahan ini Embah Dalem tidak mau kembali ke Mataram karena malu dan takut pada Sultan Agung.

Kemudian beliau mulai menyebarkan agama Islam pada masyarakat Kampung Pulo. Beliau dan kawan-kawan menetap di daerah Kampung Pulo. Beliau wafat dengan meninggalkan 6 orang anak wanita dan satu orang pria. Makanya di Kampung Pulo terdapat 6 buah rumah adat yang berjajar saling berhadapan masing-masing 3 rumah di  kiri dan kanan di tambah dengan sebuah mesjid. 

Jumlah rumah tersebut tidak boleh ditambah atau dikurangi serta yang mendiami rumah tersebut harus 6 Kepala keluarga. Jika seorang anak sudah dewasa kemudian menikah maka paling lambat 2 minggu setelah itu harus meninggalkan rumah dan harus keluar dari lingkungan keenam rumah tersebut. Walaupun 100% masyarakat Kampung Pulo beragama Islam tetapi mereka juga tetap melaksanakan sebagian upacara ritual agama Hindu.

LATAR  BELAKANG

Dalam rangka revitalisasi melalui kegiatan penggalian, pelestarian dan pengembangan serta pemberdayaan aspek-aspek budaya yang adan untuk diberdayakan bagi kepentingan kesejahteraan masyarakat.

Perkembangan Situs Kampung Pulo dapat berjalan lebih terarah dan berkesinambungan. Meski demikian perkembangan Situs Kampung Pulo masih menghadapi berbagai hambatan di antaranya :

  • Anggaran untuk Situs Kampung Pulo yang masih terbatas

Untuk pembangunan prasarana dan sarana Situs Kampung Pulo diperlukan modal besar. Modal swasta hanya berperan sebagai pelengkap. Pembangunan prasarana dan sarana yang membutuhkan dana besar diharapkan dilakukan oleh pemerintah.

  • Tenaga terampil dan ahli kurang

Dalam pengembangan Situs Kampung Pulo tenaga terampil dan ahli masih kurang.

  • Partisipasi masyarakat

Masih kurangnya partisipasi memasyarakat dalam pengembangan pariwisata hal ini dapat dilihat dari kurangnya kesadaran masyarakat dan pemahamam tentang sadar wisata serta manfaat yang dapat diperoleh

TUJUAN

  • Menyediakan lokasi bagi pengembangan rekreasi dan wisata alam
  • Tersedianya sarana prasarana wisata yang memadai
  • Mendorong permbangunan pedesaan di sekitar lokasi obyek
  • Pemberdayaan masyarakat setempat melalui penciptaan lapangan kerja dan perluasan berusaha bagi masyarakat sekitarnya
  • Meningkatkan kunjungan wisatawan dalam upaya menunjang Peningkatan PAD Kabupaten Garut

KESIAPAN

  1. Kerangka Acuan Kerja : Ada
  2. Studi Pengembangan   : Belum Ada
  3. Site Plan                        : Belum Ada
  4. AMDAL                       : Belum Ada
  5. Study Kelayakan           : Belum Ada

USULAN BANTUAN TEKNIK

  • HIBAH (Grant)

BANTUAN TEKNIK DIPERUNTUKAN

  • Penyusunan Studi Kelayakan Pengembangan Kawasan
  • Pemberdayaan Masyarakat melalui usaha penyuluhan dan pembinaan agar masyarakat sadar wisata dan sekaligus meningkatkan kulitas kegiatan pariwisata dan kebudayaan.
  • Pembangunan sarana prasarana dan fasilitas penunjang obyek wisata